Senin, 08 Februari 2010

Tukar Tambah Motor

disalin dari motorplus-online.com
911bursa-dvd-1.jpgTukar tambah atau bahasa kerennya trade in menjadi pilihan menarik buat yang ingin up-grade motor. Maklum, dengan modal motor lawas, keinginan menunggangi motor berumur muda bisa diwujudkan. Tapi sebelum melakukan jurus ini ada beberapa hal yang mesti diketahui.

Hal utama tentunya harga yang akan diberikan buat motor kita. Bikers yang ingin trade in motornya enggak bisa menentukan harga jual secara sepihak. Malahan pedege motor bekas atau motkas yang lebih ‘berkuasa’ pada transaksi ini.

“Kita mempunyai juru taksir di setiap dealer,” kata Suryo dari Bintang Motor di Jl. Raya Ciledug. Mereka inilah yang menentukan berapa nilai dari motkas yang ditaksir.

Banyak yang berfikir kalau harga tadi sesuai harga pasaran. Misalnya berpatokan pada harga di koran harian. Padahal belum tentu. “Kita sangat memperhatikan kondisi motor, sebab selisih Rp 50 ribu saja itu sangat berpengaruh buat dijual lagi nantinya,” kata Nuraini, sales di Gelora Motor, dealer motkas di kawasan BSD, Tangerang.912bursa-dvd-2.jpg

Nur yang kadang jadi penaksir harga motkas ini menjelaskan beberapa item yang utamanya diperhatikan. “Motor punyai riwayat servis rutin di bengkel resmi lebih mahal dibandingkan yang enggak,” katanya. Karena itu buku jadwal servis motor punya pengaruh lho.

Hal lainnya adalah tampilan fisik motor. “Kalau covernya masih mulus dan lampu masih bagus semua juga jadi nilai plus,” tambah Suryo. Selain itu jika ada ubahan yang enggak standar lagi malah menimbulkan efek negatif. Misalnya pakai pelek nggak orisinal atau ada bagian cover yang dikrom atau dicat ulang.

“Tampilan bodi itu berpengaruh, selisih harga antara bodi mulus dengan yang banyak baretnya bisa sampai Rp 200 ribu,” beber Suryo lebih jauh.

Jadi tips sebelum melakukan trade in bisa dengan memoles bodi motor dan membuat semunya terlihat rapi dan bersih agar harga yang didapat memuaskan.

Hal lain yang menjadi penentu adalah masalah surat-surat. Pertama tentunya surat harus lengkap dan jelas nomor rangka dan mesin. “Untuk wilayah Jakarta dan sekitarnya kan sama-sama pelat B, tapi beda harga antara B Tangerang dan Jakarta,” cerita Nuraini lebih jauh.

Pedagang lebih senang menerima pelat B Jakarta, bukan B Tangerang atau Bekasi. Hal itu karena lebih gampang menjualnya kembali. Jika misalnya B Tangerang pasti akan susah dijual di kawasan Jakarta atau Bekasi. Tapi jika B Jakarta bisa dijual di daerah seputarnya dengan lebih cepat.

Dengan banyaknya item tadi maka sebelum melakukan tukar tambah pastikan dulu motor dalam kondisi terbaik. Tentunya supaya dapat harga terbaik juga?

KENAPA TUKAR TAMBAH RAMAI?


Fenomena tukar tambah diakui banyak pedagang lagi ramai-ramainya. “Itu karena para pedagang lagi banyak motor bekas yang baru berumur setahun, sehingga itu menggoda orang yang punya motor sudah rada lama,” kata Suryo menerangkan.

Di showroom tempat Suryo memang terlihat banyak motor keluaran 2008 mejeng. Keuntungan lain trade in ini adalah motor sudah siap pakai. “Artinya enggak ada jeda antara motornya dijual dan punya motor lagi. Orang itu langsung bisa naik motor lagi,” promosinya lebih jauh.

Biasanya motor lama mereka dijadikan uang muka sehingga jika harga masih bagus artinya sudah mempunyai modal awal yang cukup besar sehingga cicilan jadi lebih kecil.

“Tapi kalau enggak mau semuanya dijadiin DP juga bisa, artinya dapat motor juga dapat duit,” cerita Nuraini.

Penulis/Foto : Nurfil/David

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FEEDJIT Live Page Popularity

sejak 22 03 2010

Opo yo ?