Selasa, 12 Januari 2010

Resiko

 Sumber / Dokumen >>> Bisnis.com
BASEL: Presiden bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) Jean-Claude Trichet kembali memperingatkan investor agar tidak mengambil risiko berlebihan seperti yang dilakukan selama 2 tahun sebelum dimulainya krisis keuangan.

Trichet dan para pejabat bank sentral bertemu dengan perbankan swasta dunia di Basel, Swiss, pekan lalu, setelah memberikan sinyal kekhawatiran bahwa perbankan mengabaikan anjuran untuk memperketat peraturan.

Bank-bank sentral juga ingin menghindari risiko yang muncul setelah kekacauan sistem keuangan berakhir. Pertemuan itu menilai ada potensi kembalinya risiko yang dapat dilihat dari kenaikan pencairan kredit ke rekor tertinggi di China.

Goldman Sachs Group Inc membukukan rekor pendapatan dan indeks saham MSCI World yang naik 74% sejak Maret.

Chairperson The Fed Ben S Bernanke dan Gubernur bank sentral China Zhou Xiaochuan menghadiri pertemuan itu, kemarin. Pertemuan itu digelar 10 bank sentral yang diketuai Trichet.

"Jika likuiditas masih berlimpah, bahaya dari mengambil risiko berlebihan akan kembali. Bagaimanapun bank sentral menghadapi dilema. Mereka dapat melakukan lebih dari hanya memanggil bank pada saat ini," jelas Carsten Brzeski, ekonom ING Group di Brussels.

Trichet menjadwalkan menggelar pertemuan singkat dengan wartawan pada pukul 13.00 kemarin, waktu Brusel atau dini hari ini waktu Jakarta, mengenai hasil pertemuan itu.

Pada November 2005, dia memperingatkan risiko yang diabaikan pasar keuangan. Pengambilan risiko yang terlalu berlebihan itu telah menyebabkan pembekuan kredit pada 2007.

Pada 9 Januari, Chairperson Financial Stability Board Mario Draghi mengatakan pasar kemungkinan terlalu optimistis terhadap pemulihan. Pada 7 Januari, Presiden Fed Bank of Kansas City Thomas Hoenig mengemukakan The Fed harus bergerak secepat mungkin menarik stimulus.

"Pasar akan berisiko kembali, bankir akan kembali mengambil risiko. Pada saat yang sama, bankir harus menyadari kerapuhan sistem," jelas Draghi yang juga Gubernur Bank of Italy.

Bulan lalu, Bank for International Settlements, tuan rumah pertemuan itu, mengingatkan suku bunga rendah sering mendorong perbankan mengambil risiko terlalu berlebihan. Pada 7 Januari, regulator AS meminta perbankan berjaga-jaga menghadapi kemungkinan kerugian jika pada akhirnya suku bunga rendah diakhiri.

"Penting bagi perbankan untuk memiliki proses yang kuat guna mengukur dan mengurangi akses terhadap potensi kenaikan biaya pinjaman. Ini penting," tulis pernyataan Federal Financial Institutions Examination Council yang anggotanya termasuk The Fed. (esu)

Bloomberg

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

FEEDJIT Live Page Popularity

sejak 22 03 2010

Opo yo ?